BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Labolatorium
merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam pembelajaran IPA. Di dalam
labolatorium terdapat banyak peralatan yang mendukung percobaan yang dilakukan
oleh siswa. Supaya alat labolatorium bisa digunakan dalam jangka panjang maka
peralatan memerlukan perawatan secara berkala.
Alat dan bahan
praktik IPA bagi seorang guru IPA merupakan sarana yang sangat penting daam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Rasanya sulit untuk diperoleh hasil pengajaran yang
baik jika kegiatan belajar mengajar IPA itu diaksanakan tanpa melibatkan
penggunaan alat dan bahan IPA. Kita tahu bahwa IPA tidak bisa lepas dari
kegiatan eksperimen di Laboratorium, karena apabila tanpa adanya eksperimen
maka kita akan banyak meminta siswa untuk menghafal fakta-fakta yang kita
informasikan, dengan eksperimen siswa sendiri kan menemukan fakta-fakta itu dan
dengan demikian mudah untuk mengingatnya.
Alat-alat fisika
umumnya terdiri alat dari bahan logam,
kayu dan kaca. Perawatan alat tersebut dilakukan dengan cara menyimpan alat
pada tempat yang cukup kering ( tidak lembab ) dan tidak terkena cahaya
matahari. Perawatan alat sebaiknya dilakukan secara continue (berkelanjutan) bergantung
pada kondisi ruang penyimpanan alat dan penempatan alat pada posisi yang tepat.
Pengetahuan akan
alat dan bahan praktik IPA dan cara penggunaannya selain penting bagi peserta
didik juga berguna bagi tenaga pengajar untuk mempermudah melakukan kegiatan belajar
mengajar.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Siswa dapat mengenal alat dan bahan praktik fisika.
2. Siswa dapat mengetahui tentang cara penggunaan alat
dan bahan praktik fisika.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh praktikum
fisika dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALAT UKUR
MASSA
- Timbangan
Timbangan adalah
alat yang dipakai untuk mengukur massa dan berat suatu benda. Timbangan
dikategorikan kedalam sistem mekanik dan elektronik.
- Spektrometer
Massa
Cara kerja alat ini
digunakan untuk mengetahui sebuah partikel sub atomik muncul dari katoda dan
menuju anoda yang ada karena adanya tegangan yang tinggi menyebabkan medan
listrik yang kuat sehingga partikel sub atomik tertarik kedalam medannya
sehingga ditangkap oleh detektor yang dapat menghitung massanya secara pasti
dengan bantuan robot maupun perangkat komputer yang telah disetting secara
pasti dan akurat.
- Neraca Tiga Lengan
yaitu neraca yang juga biasanya
terdapat di laboratorium, Cara pemakaian neraca ini yaitu dengan cara menggeser
ketiga penunjuk ke sisi paling kiri (skalanya menjadi nol), kemudian letakkan
benda yang akan diukur pada bagian kiri yang terdapat tempat untuk benda yang
akan diukur, lalu geser ketiga penunjuk ke kanan hingga muncul keseimbangan,
dan hasil pengukuran dapat diketahui.
- Neraca Dua
Lengan
yaitu neraca yang biasanya terdapat
di laboratorium, Cara pemakaian neraca ini hampir sama dengan cara pemakaian
neraca pasar, bedanya bandul neraca yang terdapat pada neraca pasar dapat digantikan
dengan barang lain.
- Neraca Pasar
yaitu neraca yang biasa digunakan di
pasar-pasar tradisional, Cara pemakaian neraca ini yaitu dengan meletakkan
benda yang akan ditimbang di bagian yang berbentuk mirip baskom, lalu di bagian
sebelahnya yang datar diletakkan bandul neraca yang hampir seimbang dengan
bobot benda, selanjutnya lengan neraca akan bergerak dan hasil pengukuran dapat
diketahui.
- Neraca Pegas (Dinamometer)
Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang
menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya.
Neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi pegasnya
ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi gravitasi).
B. ALAT
UKUR WAKTU
- Jam
Jam telah
digunakan sejak abad ke-14 sekitar 700 tahun yang lalu. Nama itu berasal dari
bahasa latin yang namanya “clocca”
- Kalender
Kalender adalah
sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu. Tanggal pada
kalender didasarkan dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan
bulan, sebagai contoh kalender dinding.
- Kronometer
Sejak tahun
1700-an, seorang ahli mesin yang bernama John Harrison mengembangkan suatu
rangkaian jam yang akurat, yang diberi nama kronometer. Kronometer adalah alat pencatat
waktu yang cukup tepat untuk dapat digunakan sebagai standar waktu portabel,
biasanya digunakan untuk menentukan garis bujur (letak suatu tempat) dengan
cara navigasi selestial (yaitu suatu teknik yang umumnya digunakan para pelaut
tanpa bergantung pada perhitungan untuk memperkirakan posisi/keberadaan mereka
di laut). Umumnya alat ini digunakan dalam pelayaran sebagai penentu meridian
di laut.
C. ALAT UKUR
PANJANG
- Penggaris
Penggaris adalah
sebuah alat ukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Ada
penggaris yang berbentuk lurus sampai yang berbentuk segitiga. Penggaris dapat
terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat
penggaris yang dapat dilipat.
- Mikrometer
Sekrup
Mikrometer sekrup
adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda dengan tingkat ketelitian 0.01
mm.
- Jangka
Sorong
Jangka sorong
adalah alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur panjang benda dengan
ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur
diameter sebuah benda contohnya diameter kelereng, diameter dalam dan diameter
luar cincin, serta kedalam sebuah tabung.
- Altimeter
Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik
dari permukaan laut. Biasanya digunakan sebagai navigasi dalam
penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian.
D. ALAT
UKUR LUAS
- Planimeter
Planimeter adalah
instrumen mekanis digunakan untuk menghitung luas daerah planar. Pada dasarnya
planimeter hanya memiliki tiga bagian yang bergerak. Planimeter terdiri atas 3
jenis yaitu planimeter linear, planimeter polar dan planimeter Hatchet. Jenis
yang paling banyak digunakan adalah planimeter polar.
Alat ini dapat
digunakan untuk mengukur skala peta dan menentukan luasan suatu wilayah pada
peta dengan berbagai skala. Saat ini planimeter juga sudah dibuat dalam bentuk
digitak, misalnya Planimeter Platcom yang bekerja dengan sistem digital
sehingga sangat memudahkan pekerjaan.
E. ALAT UKUR
SUHU
- Termometer
Termometer adalah
alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau temperatur benda. Termometer
terbuat dari bahan yang bersifat termometrik, artinya sangat peka terhadap
perubahan suhu, seperti air raksa dan alkohol. Satuan pengukuran termometer
menggunakan beberapa sistem skala suhu yaitu derajat Celcius (oC), Fahrenheit
(oF), Reamur (oR) dan Kelvin (K).
- Termistor
Termistor (thermistor)
adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur
suhu.
- Pyrometer
Pyrometer adalah
alat yang berfungsi untuk mengukur suhu tinggi permukaan suatu objek tanpa
adanya kontak langsung. Dengan adanya mekanisme optik dan inframerah pengukuran
untuk kasus-kasus ketika objek bergerak, sangat panas, di tempat yang sulit
untuk mengakses atau karena kontaminasi atau pengaruh negatif lainnya dapat
diukur suhunya dengan akurat dengan menggunakan Pyrometer.
F. ALAT UKUR
KELEMBABAN
- Hygrometer
Hygrometer adalah
sejenis alat untuk mengukur kelembaban suatu tempat. Biasanya ditempatkan di
dalam box (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap
kelembaban yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera.
G. ALAT UKUR
TEKANAN
- Barometer
Barometer adalah
alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer biasanya digunakan
dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang
“bersahabat”, sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.
- Manometer
Manometer adalah
alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang
berlawanan. Salah satu jenis manometer adalah manometer kolom cairan.
- Anemometer
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan
kecepatan angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah knots (
Skala Beaufort ). Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah dari 0o –
360o dan dapat juga digunakan arah mata angin. Anemometer harus
ditempatkan di daerah terbuka.
H. ALAT UKUR CAHAYA
- Photometer
Photometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan
penerangan atau cahaya untuk pemotretan.
I. ALAT
UKUR UNTUK MENENTUKAN
BESARAN LISTRIK
- Voltmeter
Voltmeter adalah
suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat
multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter
berkali-kali lipat.
- Galvanometer
Galvanometer adalah alat untuk menunjukkan ada tidaknya kuat
arus dengan melihat adanya penyimpangan jarum galvanometer. Cara kerjanya sama
dengan amperemeter, voltmeter, dan ohmeter. Semua alat itu cara kerjanya sama
dengan motor listrik.
- Osiloskop
Osiloskop adalah peralatan elektronik yang menghasilkan
tampilan grafik pada layar untuk mencitrakan gelombang maupun signal elektronik
yang diterimanya.
Misalnya, kita
tidak pernah bisa melihat sinyal yang dipancarkan oleh handphone. Dengan
bantuan Osiloskop, sinyal tersebut dapat dicitrakan dalam layar, sehingga dapat
dilihat bentuk gelombang, panjang gelombang, frekuensi gelombang, maupun cacat
gelombang.
J. ALAT
UKUR KECEPATAN
- Speedometer
Speedometer adalah alat untuk mengukur kecepatan kendaraan
darat, yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di
jalan. Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui kecepatan kendaraan yang
dijalankannya dan dijadikan informasi utama untuk mengendalikan kecepatan di
jalan agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat.
-
Mikroskop
Mikroskop berfungsi
untuk mengamati objek yang sangat kecil dan transparan. Cara menggunakan
mikroskop seperti dibawah ini :
1. Letakkan mikroskop pada meja sedemikian hingga
dengan mudah anda dapat melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop.
2. Bukalah diafraghma secara penuh.
3. Dengan melihat melalui lensa okuler, aturlah
kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang meja objek terlihat
sebagai sebuah lingkaran yang terangnya merata.
4. Letakkan sediaan yang akan diamati di atas meja
objek dan jepitlah dengan jepitan objek.
5. Mulailah pengamatan dengan mula-mula menggunakan
lensa obyektif dengan kekuatan rendah.
6. Dengan menggunakan pemutar kasar, turunkan lensa
obyektif hingga jarak antara lensa obyektif dan sediaan yang diamati kira-kira
5 mm.
7. Lihatlah melalui lensa okuler, naikkan tabung
mikroskop perlahan-lahan dengan menggunakan pemutar kasar sehingga sediaan
terlihat.
8. Setelah sediaan terlihat dengan menggunakan pemutar
halus, naik turunkan tabung agar sediaan terletak tepat pada focus lensa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengetahuan akan alat dan bahan praktik IPA dan
cara penggunaannya selain penting bagi peserta didik juga berguna bagi tenaga
pengajar untuk mempermudah melakukan kegiatan belajar mengajar.
B.
Kritik Dan Saran
Pendidikan fisika
merupakan satu mata kuliah yang tergolong rumit, yang pada dasarnya teori-teori
yang di pelajari tidak akan berkembang tanpa adanya praktikum. Dalam ilmu
pendidikan teori atau studi dengan praktek adalah dua hal yang tidak bisa
dipisahkan, dengan praktek teori-teori yang dipelajari akan terasa lebih
terealisasikan.
Namun yang lebih
menunjang untuk melakukan praktek adalah sarana dan psarana, alat dan bahan
yang digunakan dalam praktikum, semua hal itu merupakan infrastruktur untuk
menuju kesuksesan dalam studi maupun praktikum mata kuliah fisika.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar